Mendengar kata Lolot, pikiran kita pasti akan langsung tertuju pada sosok rocker gahar Bali yang identik dengan celana ketat dan jaket kulitnya yang mengkilau. De Bawa begitu orang menyapanya, salah satu legenda hidup musik rock alternatif berbahasa Bali.
Pioner lagu rock berbahasa Bali ini adalah sosok yang fenomenal. Kebanyakan orang mungkin mengenal Lolot sebagai sebuah band. Tidak salah memang, Lolot memang sebuah band. Lolot sebenarnya adalah nama sebutan bagi Made Bawa.
Ketika mereka bingung mencari nama grup musik, dengan sederhana mereka memakai nama pentolan band tersebut. Made Bawa adalah sosok penting dalam band beraliran Bali Rock Alternative tersebut.
Karya pertama band tersebut dan yang paling fenomenal adalah Iluh Sari. Lagu mereka di album pertama tersebut langsung mampu menembus televisi lokal. Saat itu, tak ada musik seperti mereka di TV ataupun radio lokal. Musik Bali saat itu kebanyakan pop, mirip-mirip pop mandarin. Ia bersama bandnya dengan Iluh Sari akhirnya datang dengan sebuah gebrakan baru dengan taste musik yang jauh berbeda. Menariknya adalah masyarakat khususnya anak muda benar-benar jatuh cinta dan bandnya semakin populer.
Lolot Pernah Jadi Bassist Superman Is Dead (SID)
Pada awal berdirinya band punk rock fenomenal SID, Made Bawa pernah mengisi bagian bass. Sebelum bass SID diisi oleh Eka Rock, mereka sempat berganti-ganti bassist termasuk salah satunya adalah Lolot. Karena dirinya yang semakin sibuk dengan proyek musik berbahasa Bali akhirnya bass pun diisi oleh Eka Rock.
Secara tidak sengaja, personil SID pun juga terlibat membantu Lolot dalam menggarap album pertamanya. Jerinx SID dikabarkan sempat mengisi drum pada beberapa lagu Lolot Band di album pertama karena ia belum memiliki pemain drum. Selain itu, Bobby Cool yang juga seorang ilustrator adalah ilustrator dari cover album pertama band tersebut. Wah ternyata mereka sudah sahabatan sejak lama ya.
BACA JUGA: 3 Festival Skena Lokal Bali Paling Ditunggu Anak Muda, Custom War Paling Ngeri!
Sahabat Baik Propagandis Terkenal Bali – Rudolf Dethu
Rudolf Dethu, salah satu putra kebanggan Bali yang memiliki nama asli Putu Wirata Wismaya juga adalah sahabat Lolot. Mantan manager Superman is Dead, Navicula dan kini menjadi manager The Hydrant ini adalah salah satu teman baik Made Bawa. Mereka pernah membuat band bersama dengan nama Emocore Revolver. Band yang mereka sebut bergenre glampunkabilly ini digawangi bersama Kadek Astina (Moonstone Garage).
Rudolf Dethu juga orang yang memberi nama brand clothing yang dimiliki Made Bawa hingga saat ini yaitu Lovevillive. Brand clothing ini adalah besutan asli karya-karya pribadi Lolot untuk para penggemarnya. Untuk kalian yang ingin tau lebih lanjut kunjungi profil instagramnya disini ya.
Punya Segudang Band dan Solo Project
Lolot dapat dibilang memiliki musikalitas yang sangat tinggi. Selain lagu-lagunya yang benar-benar melekat di hati pendengarnya, selera musik yang ia bawakan juga tak kalah menarik. Ia pada awalnya banyak memainkan musik underground sebelum akhirnya fokus dengan genre Rock Alternative khususnya dengan lirik berbahasa Bali. Saat membantu Superman Is Dead, dia juga sudah memiliki banyak band lain dengan aliran yang berbeda-beda dan akhirnya membuat sebuah karya atas nama dirinya sendiri.
Made Bawa juga sering masuk dalam daftar artis yang diundang untuk acara tribute band-band luar negeri. Tribute to Metallica 2017 di Singaraja, Tribute to Ramones oleh Deathord Bali bersama JRX SID, Eben Burgerkill (Alm), dan Eko Ramone. Wah keren nih Bli De Bawa.
Lolot Band yang terbentuk awal tahun 2000an bersama Lanang Botax, Doni Lesmana, dan Deny Surya (Dialog Dini Hari) sempat vakum hampir 7 tahunan. Hal ini sontak membuat kangen para penggemarnya, Lolot sempat bersolo karir dengan membuat beberapa lagu seperti Capung Gantung. Tidak hanya itu, kini ia juga memiliki project solo bernama D’Tandung Project. Kabarnya masih seputar musik berbahasa Bali namun dengan aliran berbeda dengan bandnya sebelumnya. D’Tandung diambil dari kata De Tandung yang merupakan nama Made Bawa saat masih kecil.
Meraih Penghargaan bersama Lolot Band
Pada tahun 2005, TV Nasional SCTV melalui SCTV Awards memberikan penghargaan kepada Lolot Band sebagai band indie dengan album terbaik. Ini tentu hal yang luar biasa membanggakan. Band indie Bali dengan 100% lagu berbahasa Bali mendapatkan apresiasi luar biasa dari TV nasional. Nama Lolot pun tak hanya terkenal di Bali saja. Meskipun musiknya yang segmented dari segi lirik, Lolot sering diundang oleh komunitas Bali di luar pulau Balu seperti di beberapa daerah di Jakarta, Jawa, dan Lombok.
Selain itu, pada Anugerah Musik Bali 2020 Lolot band pulang dengan 2 penghargaan sekaligus. Mereka terpilih menjadi grup Band/Duo/Kolaborasi Berbahasa Bali Terbaik dan Album Berbahasa Bali Terbaik. Tentu ini adalah hal yang membanggakan bagi sosok Made Bawa dan tentunya Lolot band itu sendiri.
Terkenal dengan Lirik Lagu Bahasa Bali Alus
Lolot bersama bandnya selain mengguncang panggung dengan musiknya yang gahar, ada hal yang sangat istimewa di dalamnya. Made Bawa membuat hampir semua lagu berbahasa Bali dengan bahasa Bali alus (level Bahasa Bali Tinggi – Sopan). Inilah salah satu yang membuat Lolot melekat di hati masyarakatnya, meski musiknya sedikit kencang, lirik berbahasa Bali halus ini sungguh menyentuh hati. Siapa yang tak suka bahasa yang “sopan”, mungkin ini penyebabnya Lolot masih bertahan sampai saat ini dan memiliki fans yang luar biasa banyak baik di Bali dan luar Bali.
Wah keren ya Bli Made Bawa. Gimana semeton? Kalian sudah dengerin lagu Lolot gak? Atau kalian adalah para Balirocker?
Baca artikel lainnya seputar hiburan, tempat menarik dan unik, kuliner serta semua tentang Bali hanya di www.jalanmelali.com