Commince – Balada “pencincang” daging dari Kota Madya Denpasar. Nama bukanlah tanpa arti. Dari sudut pandang itu, sudah cukup mewakilkan genre yang disuguhkan oleh personil yang cukup “veteran” di skena musik penjunjung “mati nada” ini. Membawakan musik Mincecore, cukup mengingatkan kita pada Agathocles(Belgia), Proletar(Jakarta), atau Dropdead(Amerika Serikat) di era Self Titled(1998). Commince mengklaim diri mereka sebagaiDrunk Mincecore/ Raw Punk, sangar!
Sebenarnya mereka adalah band baru dengan “wajah lama”. Band ini beranggotakan Wawan pada Bass dan Vokal. Wawan juga dikenal sebagai vokalis dari Visum, band Grindcore yang terbentuk di sekitar tahun 2013. Kebetulan Visum juga sedang menggarap album perdananya. Sebelumnya, Visum juga sudah menelurkan EP bertajuk Don’t Setiing My Life. Selanjutnya, ada Roy yang berperan sebagai gitaris dan juga mengisi vokal. Roy juga wajah lama di skena Grindcore Ibu Kota, sebelumnya Roy juga aktif di band Total Damage (Jakarta). Terakhir nampaknya Total Damage merilis single di Youtube dengan judul ‘Modus Otak Si Tamak”. Satu lagi sebagai libero di lini belakang, Made Yaslow sebagai penggebuk drum. Made sebelumnya juga aktif sebagai drummer untuk beberapa band, salah satunya adalah Fatal. Fatal sudah lama tidak turun meramaikan gigs musik sekitar. Sebelum vakum, Fatal pernah bertamasya musik alias Tour sampai negeri Singo Edan (baca:Malang). Kini mereka ada di bawah bendera yang sama, Commince.
“Mencincang” dengan 4 Album!
Bisa dibilang Commince yang cukup produktif. Dalam jangka waktu tiga tahun, mereka berhasil merampungkan empat rilisan di Bandcamp;
- Demo-Nous (2018)bermuatkan tiga lagu, satu diantaranya adalah coverdari Agathocles(Amerika Serikat).
- Mince to Death (2019) bermuatkan sebelas lagu, dua diantaranya cover dari Agathocles(Amerika Serikat).
- Nerve Root Distortion (2020) bermuatkan enam lagu, satu diantaranya cover dari Unholy Grav e(Jepang). Satu lagu juga ada yang diisi oleh Saka dari Krodit (Bali).
- Commince Vs Winesore (2021) bermuatkan empat lagu. Album Split ini diperkasai oleh dua lini mincecore beda negara, Indonesia dan British Columbia. Lagu yang berjudul Doormats ditulis oleh Stormstress. Album ini direkam di Bahana Studio(Mengwi). Proses Mixing dan Mastering digarap oleh Bli Dewa (Bahana & Born By Mistake).
BACA JUGA: Rajawali Ingkar Janji: Band 1001 Genre dari Pulau Dewata
Commince dilirik Label asal California, Amerika!
Salah satu album mereka Nerve Root Distortion juga dirilis dalam bentuk kaset pita oleh Fuckyourlife Records asal California, Amerika Serikat. Saat tulisan ini dibuat, di website Fuckyourlife Records rilisan fisik Commince Coremasih tersedia dengan harga 7USD. Ini merupakan langkah yang membanggakan untuk band local yang dapat menarik label luar untuk merilis album mereka. Mengingat kondisi social media yang begitu mudah untuk diakses, besar harapan untuk yang lain agar bisa melangkah sejauh Commince, atau bahkan lebih! Di tengah segmentasi music yang mereka pilih tidak seluas genre music lain, tapi mereka berhasil. Dengan kata lain, segmentasi tidak akan pernah membatasi kita berkarya, sekarang tinggal kita memilih untuk “berenang” di “kolam” yang mana?!.
Simak aktifitas Commince melalui halaman Instagram, Youtube, dan kalian juga bisa mendukung mereka dengan membeli rilisan digital yang bisa kalian dengarkan/dapat melalu Bandcamp.
Jangan lupa baca terus artikel menarik seputar hiburan dan skena musik pulau Dewata hanya di www.jalanmelali.com
Raditya S.
Instagram: @radityasuputra_
Besar di Gianyar. Penikmat lagu dan seni lain. Membaca dan menulis.