Desa Taro: Salah satu desa tertua di Bali dengan segala kearifan lokalnya.
Pulau Bali memang tidak ada habisnya untuk di jelajahi, banyak hal di Bali yang masih perlu untuk di kunjungi dan dipelajari. Selain gunung, sawah, dan pantainya yang memiliki ciri khas tersendiri, desa – desa di Bali pun memiliki ciri khas mereka masing – masing. Seperti salah satu desa yang kita bahas kali ini yaitu Desa Taro sebagai objek wisata desa tertua yang ada di Bali.
Desa Taro merupakan desa yang kaya akan kisah dan sangat berkaitan dengan orang sakti dari Jawa Timur yang datang pada abad ke-8. Salah satu keunggulan dari desa ini yaitu pemandangan alamnya yang masih begitu asri dan rumah penduduk yang masih berciri khas Bali.
Mendapat julukan sebagai salah satu desa tertua di Bali, desa ini kian ramai dikunjungi wisatawan karena kisah dan hal-hal unik di dalamnya. Nah berikut adalah beberapa kegiatan yang bisa semeton lakukan saat bekunjung ke desa ini diantaranya;
Berkunjung ke Tempat Sakral Konservasi Lembu Putih Desa Taro
Bagi Umat Hindu, lembu putih digambarkan secara spiritual sebagai tunggangan Dewa Siwa. menjadi simbol pembawa kebenaran dan simbol tanah air. Selain itu lembu putih juga biasa digunakan sebagai pelengkap saksi dalam upacara yadnya. Warna putih pada lembu putih ini bukan warna putih sembarang loh, melainkan berwarna putih albino. Jadi bukan hanya bulunya saja yang berwarna putih, badan dan matanya pun berwarna putih. Langkanya, lembu putih ini sulit di temui selain di Desa Taro. Untuk bisa masuk dan melihat lembu ini pun harus membayar sebesar Rp10.000/org, murah kan? Gimana, penasaran dengan Lembu Putih? Yuk buruan datang ke desa yang satu ini.
BACA JUGA: Desa Tenganan Pegringsingan: Desa Bali Aga Favorit Wisatawan dan Prewedding di Bali
Menikmati Pesona Alam dari Semara Ratih Delodsema Village
Mungkin terdengar sederhana, tapi di Semara Ratih ini semeton bisa melihat panorama dari rumah berciri khas Bali yang tersusun rapi dengan style yang masih tradisional. Tak hanya itu, di Semara Ratih Delodsema Village semeton akan merasakan udaranya yang begitu asri dan masih kental akan spiritualnya. Jangan khawatir untuk semeton yang suka berfoto karena di sini pemandangannya begitu asri dan tidak perlu susah – susah mencari spot foto.
Seperti yang dikatakan di atas Semara Ratih masih kental akan spiritual, jadi semeton ini bisa mengunjungi tempat penglukatan Semara Ratih (pertemuan antara dua mata air yang berlawanan arah namun menyatu dan dianggap sebagai sumber kedamaian, kerukunan, kesejukan batin).
Terakhir, semeton tidak perlu cemas kelaparan atau kehausan karena di Semara Ratih Delodsema Village menyediakan kuliner khas dari Desa Taro yaitu seperti Loloh Terter, Permen Jahe, Jaje Laklak, Singkong Goreng, dan lain – lain (untuk harga makanan pun terjangkau karena dibuat oleh penduduk setempat, namun dengan rasa yang tidak perlu diragukan dan sangat khas sekali). Untuk biaya masuk ke Semara Ratih Delodsema Village, semeton hanya perlu membayar sebesar Rp10.000 – Rp20.000.
Pesona Air Terjun Mini, Yeh Pikat Trekking Desa Taro
Yeh Pikat Trekking adalah salah satu pesona alam dari Desa Taro yang tidak bisa dilewatkan untuk dikunjungi. Ketinggian dari air terjun ini mencapai 6 meter dan biasa disebut dengan air terjun mini. Banyaknya tebing yang mengelilingi, membuat air terjun ini terlihat begitu indah. Selain pemandangnya yang begitu menyegarkan mata, Yeh Pikat juga dipercaya bisa menyembuhkan berbagai macam penyakit oleh orang setempat. Menurut beberapa sumber jika semeton ingin mengunjungi Yeh Pikat, bisa masuk dengan harga tiket sekitar Rp400.000.
Suasana Menyegarkan Dari Lembah Bidadari
Pancuran alami dari Lembah Bidadari ditambah dengan airnya yang bersih, jernih seperti tak tersentuh oleh tangan manusia menjadikan Lembah Bidadari sebagai salah satu wisata di Desa Taro yang tidak boleh dilewatkan. Tapi jika Semeton ingin mengunjungi Lembah Bidadari, semeton harus sudah menyiapkan perbekalan karena rute menuju tempat wisata ini yang memerlukan waktu dan tenaga. Jalan yang terjal, banyak semak – semak belukar, hingga hutan yang lebat akan menjadi rintangan. Namun ketika sudah sampai, rasa penat akan hilang digantikan oleh rasa kagum setelah melihat pemandangan dari Lembah Bidadari.
Menikmati Kerlap Kerlip Kunang – Kunang di Malam Hari
Taman Kunang – Kunang yang memiliki sebutan Fire Flies Garden ini ialah objek wisata malam hari yang menawarkan keindahan cahaya dari kunang – kunang. Tenang saja, penangkaran kunang – kunang ini dibuat guna menyeseimbangkan ekosistem. Dari beberapa sumber yang ada, jika semeton ingin berkunjung ke Fire Flies Garden harus membayar tiket masuk sekitar Rp10.000
Berkemah di Tegal Dukuh Campground
Tegal Dukuh Campground awalnya dibangun sebagai sarana gratis untuk peristirahatan untuk Cyrling Tours yang melewati Desa Taro. Tapi karena semakin banyak peminatnya, Tegal Dukuh Campground diubah menjadi tempat wisata glamping bagi mereka yang ingin bermalam di Desa Taro. Fasilitas yang tersedia dimulai dari tenda kecil (diisi oleh 2 sampai 4 orang) dan tenda besar ( muat 4 sampai 8 orang). Di dalam tenda pun sudah dilengkapi dengan kasur, selimut, bantal, hingga bath towel. Jika semeton berminat bermalam di Tegal Dukuh Campground, untuk tenda kecil (harga berkisar Rp450.000) sedangkan untuk tenda besar (Rp800.000 – Rp850.000) per malam.
Nah, selain 6 objek wisata di atas, ada juga beberapa tradisi dari Desa Taro yang mungkin semeton ingin lihat atau pelajari seperti : Negtegan, Kincang-Kincung, Tegen-tegenan, Tari Goak Ngajang Sebun, Tari Narnir, Tari Legong Taro, dan Pura Agung Gunung Raung Taro.
Udah punya plan ke Desa Tarotapi takut tidak dapat tempat/villa untuk beristirahat? Tenang saja semeton, ada beberapa homestay yang bisa semeton booking ketika berkunjung di sini, harganya pun tergolong murah di kantong.
1. Made Bidel House = Rp250.000/kamar
2. Moringga Holiday = Rp250.000/kamar
3. Komang Petak Homestay = Rp250.000/kamar
4. Jro Mangku Gede House = Rp300.000/kamar
5. Govinda Villas = Rp300.000/kamar
6. Bali Hidden Sleep = Rp250.000/kamar
7. Bali Coconut House = Rp200.000
Anyway, harga diatas bisa aja berubah semeton. Siapkan saja bugdet lebih ketika ingin menginap atau menghabiskan waktu lebih lama di Desa Taro.
Gimana nih ton? Berminat mengunjungi desa yang satu ini dan berkunjung ke tempat wisatanya? Yuk buruan.
Jangan lewatkan ulasan menarik lainnya seputar hiburan dan liburan di Bali hanya di www.jalanmelali.com