Merantau ke Denpasar – Tawaran kehidupan yang lebih baik dengan tingkat pendapatan yang lebih tinggi membuat Denpasar menjadi salah satu tujuan merantau terfavorit bagi sebagain warga Bali. Mengapa tidak? Badung dan Denpasar termasuk pada jajaran pertama dalam jumlah upah minimum kabupaten/kota se-Bali. Selain daripada itu, Denpasar dan Badung adalah dimana sebagian besar perputaran ekonomi paling cepat. Meroketnya dunia pariwisata serta berbagai sektor perekonomian lainnya membuat Denpasar dan Badung menjadi daerah paling sibuk di Bali dan bahkan daerah yang hidup selama 24/7 alias full time tiada henti, kecuali saat Nyepi. Tidak heran bila ini adalah alasan utama mengapa banyak orang mengidamkan tinggal dan hidup di Badung dan Kota Denpasar.
Mengapa Merantau ke Denpasar?
Inu (25 tahun), pemuda kelahiran Bangli yang besar di Singaraja mengaku ingin ke Denpasar karena alasan karir. Baginya berkarir di Denpasar memberi kesempatan yang besar dan luas terlepas dari dunia apapun yang kita geluti. Ia yang sekarang bekerja di sebuah swalayan ternama di Indonesia juga menggeluti dunia seni tato yang ia harapkan mampu tumbuh dan berkembang di kota Denpasar. Meski banyak saingan, baginya saingan akan dapat memberi aura kompetisi yang sehat untuk terus menjadi maju dan berkembang.
BACA JUGA: Singaraja: Kota Tua Penuh Cerita
Dayu (23 tahun), gadis asal Jembrana yang baru saja menyelesaikan kuliah ekonomi di salah satu Uniersitas ternama di Bali menyampaikan alasannya bahwa Denpasar adalah caranya menjadi mandiri. Terlepas dari apapun yang dimiliki bersama keluarganya, menjadi insan yang mandiri dan memiliki pekerjaan yang sesuai dengan harapan adalah cita-cita sederhananya. Mulai merantau sejak masa kuliah tanpa satupun anggota keluarga mendampinginya membuat dirinya bisa menjadi pribadi yang lebih baik. Nyamannya kuliah di Denpasar membuatnya semakin jatuh cinta dengan kota ini. Membangun semakin banyak networking, dan bertemu orang-orang hebat membuatnya semakin termotivasi untuk mengejar mimpi-mimpi yang belum terwujud.
Arimbawa (29 tahun), meski merupakan putra Tabanan, Arimbawa sangat yakin Denpasar membuat karirnya lebih sukses. Berlatar belakang teknik sipil ia bekerja di sebuah perusahaan kontraktor ternama di Denpasar. Meski terbilang dekat, namun pindah tinggal dan merantau seorang diri ke Denpasar sudah menjadi pilihannya sejak menamatkan sekolah menengah atas. Baginya, menjadi mandiri adalah sebuah kebanggan. Selain itu Denpasar baginya menawarkan sebuah kehidupan yang lebih baik bagi dari segi finansial dan nertworking.
Hidup di Kota Kecil lalu Merantau ke Denpasar
Lain dengan Dharma (30) tahun, sebagai seorang desainer ia memilih menetap di kotanya sendiri (tidak diberikan untuk menyebutkan kotanya). Baginya berkarya di kota sendiri dan tidak bersaing di Denpasar adalah sebuah keputusan yang bijaksana. Ia ingin menjadi seorang yang bisa berbagi dengan orang sekelilingnya sehingga bisa membuat dan membangun skena-nya di kotanya. Meskipun tawaran klien yang lebih banyak di Denpasar, ia masih tetap merasa lebih dari cukup berkarir di kotanya sendiri.
Dewi (26), bila sebagain besar merantau ke Denpasar dengan tujuan berkarir, lain dengan Dewi pekerja swasta di sebuah perkantoran di Denpasar. Ia ke Denpasar ingin menemukan suasana baru dan berharap bisa bertemu seorang yang bisa mendampinginya di masa depan hingga hari tua.
Faktor-Faktor Penyebab Merantau ke Denpasar
Ada banyak faktor yang membuat orang berpindah haluan dan berpikir untuk meraih mimpi di kota lain seperti contohnya Denpasar. Berdasarkan survei kilat pada bebercapa narasumber secara acak. Inilah beberapa faktor yang membuat mereka pindah ke Denpasar.
Peluang Kerja Lebih Besar
Kehidupan kota memang jauh berbeda dari pada pedesaan. Rutinitas yang sangat padat dan aktivitas banyak memberikan peluang yang lebih besar untuk mendapatkan pekerjaan. Usaha dan bisnis yang banyak berpusat di daerah perkotaan dengan alasan akses membuat banyak mingrasi dari kota kecil ke kota besar maupun urbanisasi dari desa ke kota.
Hadirnya banyak perusahaan dan pusat perkantoran, memicu hadirnya sektor-sektor atau unit usaha lainnya guna mendukung aktivitas perusahaan dan perkantoran. Contoh saja pedagang kelontong, pengusaha kue, dan pengusaha makanan lainnya terdorong untuk berpindah ke kota karena tawaran yang cukup besar ada di daerah perkotaan. Hal inilah yang membuat tingginya angka urbanisasi ke daerah perkotaan khususnya Denpasar.
Jenjang Karir
Peluang pekerjaan yang lebih banyak tentu memiliki jenjang karir yang sangat bemacam-macam juga. Inilah hal yang orang tidak bisa dapatkan di daerah pedesaan. Naik dari posisi 1 ke posisi lainnya yang lebih baik tetu idaman setiap pekerja atau karyawan terlepas apapun bidang yang digelutinya. Di kota, khususnya Denpasar ada berbagai macam pekerjaan dengan jenjang karir yang menjanjikan. Inilah salah satu alasan mengapa banyak ada yang merantau ke Denpasar.
Hidup Mandiri dengan Merantau ke Denpasar
Pilihan menjadi seorang yang mandiri dengan memenuhi kebutuhan dengan jerih payah sendiri adalah sebuah cita-cita banyak orang. Dengan ini mereka tak perlu bergantung pada siapapun terutama orang tua dan setidaknya bebas dalam menggunakan kekuasaan menjadi seorang yang mandiri dan bertanggung jawab. Mandiri secara finansial dan juga secara kematangan dalam berpikir dan menelaah setiap permasalahan yang dihadapi membuat orang memiliki hidup yang lebih “merdeka”.
Memulai Hidup Baru
Banyak pasangan baru yang memilih hidup di kota. Jauh dari “omongan orang desa” kadang membuat beberapa orang lebih sehat secara batin dan memiliki kualitas hidup yang lebih baik. Terlepas dari hal itu, memacu diri di kota jauh lebih menantang bagi beberapa orang.
Tuntutan Ekonomi
Alasan ekonomi turut serta menjadi salah satu alasan utama mengapa orang merantau ke Denpasar. Meski sudah memiliki pekerjaan yang setidaknya mampu menghidupi, banyak orang yang pindah karena ingin meraih achievement yang lebih baik. Motivasi ini banyak dilakoni anak-anak muda tamat sekolah atau kuliah dengan obsesi akan uang dan pendapatan yang lebih besar di daerah perkotaan.
Disisi lain, ada pula mereka yang benar-benar berjuang untuk hidup yang lebih baik bersama keluarga dengan memilih jalan merantau sebagai solusinya. Tak bisa dipungkiri, banyak yang sudah terbukti dan sukses di rantauan dan mampu mengangkat harkat dan martabat keluarganya.
Gaya Hidup
Alasan terakhir yang mana tidak terlalu populer di banyak kalangan adalah gaya hidup. Bagi sebagian kecil orang yang merantau, alasan mengikuti gaya hidup perkotaan adalah hal yang wajar. Keinginan untuk selalu tampil terdepan dengan gaya paling baru dan pakaian paling up to date memberikan mereka sebuah kebanggaan tersendiri. Meskipun begitu, hanya sebagian kecil yang melakukan hal ini.
Meskipun memiliki tujuan dan faktor yang berbeda-beda , merantau adalah sebuah pilihan yang semua orang bisa lakukan meski dengan berbagai keterbatasan. Namun seberapa jauh kaki melangkah, jalan pulang akan selalu menjadi jalan yang paling indah, dan pintu rumah akan selalu terbuka untuk mereka yang ingin kembali. Walaupun hanya sekedar menikmati senja dan obrolan malam di depan televisi bersama keluarga.
Baca artikel lainnya tentang tempat-tempat menarik untuk liburan di Bali dan seputar Bali lainnya hanya di www.jalanmelali.com