Nyepi Cultural Talkshow – Bertempat di Westin Nusa Dua, seniman ogoh-ogoh ternama Bali kelahiran Banjar Gemeh, Marmar Herayukti berbagi kisah kembali menggunakan bahan alami untuk pembuatan karya ogoh-ogohnya. Sering didaulat menjadi pembicara serta juri ogoh-ogoh membuatnya terus semangat untuk memperjuangkan pengembalian idealisme untuk kembali menggunakan bahan-bahan alami. Menghentikan penggunaan styrofoam dan kembali menggunakan bambu dan bahan-bahan alami lainnya adalah bagian dari kampanyenya selama berkeliling menjadi pembicara.
BACA JUGA: Nyepi 2021 di Bali: Tanpa Internet, Tanpa TV, Tanpa Hiburan, Mau Coba?
Seniman yang membuat ogoh-ogoh Taru Pule, Meme Dewaratu, serta Paksi Ireng juga berpesan jangan biarkan semangat bertradisi ini hilang. Meski dilanda pandemi dan dengan rasa terpaksa tidak merayakan tradisi ogoh-ogoh selama 2 kali berturut-turut tentu membuat semangat anak muda memudar. Namun begitu, kehadiran ogoh-ogoh mini setidaknya dapat menghidupkan semangat. Kelak nanti di saat hari sudah kembali normal, ogoh-ogoh yang sesuai keinginan bisa diwujudkan kembali tentunya dengan kearifan budaya lokal.
Nyepi Caka 1943
Pembuatan dan pemajangan Paksi Ireng di Westin tentu juga memberikan pesan dan makna tersendiri dalam merayakan Nyepi Caka 1943 ini. Sesuai dengan filosofi dari Paksi Ireng ini. Hidup dapat sangat begitu menyeramkan seperti bagaimana tampak dari Paksi Ireng tersebut. Namun dibalik kilauan emas pada sayap dan beberapa bagian dari Paksi Ireng menunjukan bahwa harapan akan selalu ada. Saat ini bagaimana kita membuat harapan tetap ada, karena itulah nafas kita untuk bertahan dan berjuang melewati semua tantangan ini. Karena masa-masa ini pasti akan terlewati.
“Meski patah hati, namun jangan patah semangat” begitu kiranya pesan Bli Marmar yang juga seorang vokalis band Ripper Clown ini menyemangati pemuda-pemuda yang ada di Bali agar tidak pernah patah semangat meski belum bisa merayakan tradisi ogoh-ogoh selama 2 tahun terakhir ini.
“Pandanglah pandemi ini sebagai bagian dari siklus kehidupan yang memang harus terjadi dan terus berjuang untuk bisa bertahan dan melewati semua ini dengan nafas harapan”, imbuhnya dalam acara Nyepi Cultural Talkshow yang diselenggarakan oleh Westin Nusa Dua Bali. (JM)