Standar Lokal mungkin sudah tidak asing lagi bagi kalangan anak muda Bali. Hidden Gem Kuliner Urutan Babi Asap Paling Dicari Saat Ini.
Akhir pekan menjadi waktu favorit bagi sebagian orang untuk beristirahat setelah lelah dan penat bekerja selama seminggu penuh. Namun, hal ini tidak berlaku untuk kami, alih-alih menghabiskan waktu untuk bersantai di depan televisi, kami bergegas menyiapkan diri untuk mengunjungi salah satu destinasi wisata kuliner di Kabupaten penghasil padi terbesar di Bali. Berjarak kurang lebih tiga puluh lima kilometer dari Kota Denpasar dan ditempuh dalam waktu satu jam setengah, rumah makan bernama Standar Lokal mungkin sudah tidak asing lagi bagi kalangan anak muda Bali.
Lokasinya yang cukup jauh ditambah cuaca yang sedikit mendung, tak menyurutkan semangat kami untuk menyambangi rumah makan yang sedang viral belakangan ini. Akses jalan menuju lokasi terbilang cukup mudah, karena baik motor maupun mobil bisa langsung parkir di depannya. Sepanjang perjalan, kalian akan disuguhi pemandangan persawahan, serta hutan hijau penyegar mata, wajar saja mengingat lokasinya yang berada di dekat Gunung Batukaru, Tabanan.
Tawarkan Suasana Pedesaan dan Alam Tabanan
Sesampainya disana, kalian akan langsung disambut hangat oleh pemilik sekaligus pengelola tempat ini, dan akan dihantarkan menuju meja kayu yang letaknya di kebun belakang rumah. Jumlah mejanya pun sangat terbatas, hanya ada empat buah meja saja, dua diantaranya merupakan meja panjang yang mampu menampung sampai sepuluh orang, dan hanya beratapkan tenda kain, itulah kenapa jika kalian ingin berkunjung kesini, kalian harus memesan tempat jauh-jauh hari. Tak jarang rumah makan ini juga harus dipaksa untuk tidak melakukan pelayanan jika cuaca sedang tidak baik. Dalam keadaan seperti itu, mereka akan menginformasikannya melalui akun media sosial pribadinya.
Keluarga ini berhasil menyulap kebun belakang rumah yang awalnya terbengkalai, menjadi sebuah tempat yang menarik untuk menikmati makan siang. Berkonsep natural dan homey ditambah rimbunnya pepohonan serta suara burung liar, menambah kesan sejuk dan nyaman khas pedesaan di Bali. Rumah makan ini wajib masuk ke dalam wishlist kalian jika menginginkan sebuah pengalaman kuliner yang berbeda.
Nah, uniknya lagi, di Standar Lokal kalian tidak akan menemukan menu seperti restoran pada umumnya. Bahkan mereka tidak akan menanyakan apa yang kalian ingin santap ataupun minum. Secara otomatis, apapun yang mereka hidangkan adalah bagian dari paket menu yang mereka punya. Oh ya, hidangan disini mengandung daging babi, jadi hidangan disini bisa dipastikan non halal.
Sajian Andalan di Standar Lokal
Selang beberapa saat, kalian akan disuguhi beberapa hidangan seperti sayur urab pakis, ayam asap suir sambal matah, sambal sere tabia (terasi dan cabai goreng), kerupuk kulit babi, dan tentunya urutan babi asap (sejenis sosis khas Bali) yang merupakan bintang utamanya. Tak lupa nasi hangat dalam jumlah besar dan air mineral berukuran kecil untuk masing-masing pengunjung. Semua hidangan disajikan diatas piring yang terbuat dari anyaman lidi janur kelapa atau yang biasa disebut ingka dalam Bahasa Bali dan beralaskan daun pisang.
Rasa yang dihasilkan dari masing-masing hidangan berpadu sempurna dalam kesederhanaan dan kesegaran bahan yang digunakan. Aroma smoky dari daging urutan yang dipotong kecil, menyatu dengan pedasnya sambal cabai goreng merupakan peneman yang pas untuk sepiring nasi hangat. Ditambah suasana gerimis seakan menyempurnakan kesan makan di alam terbuka. Berbeda dengan masakan khas Bali lainnya, bumbu yang digunakan pada hidangan mereka cenderung ringan namun tidak mengurangi kompleksitas citarasa masakan tersebut. Serasa tak ingin berhenti untuk mengunyah, semakin lahap kami bersantap, hingga lupa jikalau semua hidangan ludes tak bersisa. Sulit memang untuk menggambarkan sensasi kenikmatannya, it is really worth to try at least once in a life.
BACA JUGA: Warung Dadong Located Blahkiuh: Sederhana Namun Nikmat Tiada Tara
Standar Lokal: Makanan Enak & Ramah di Kantong
Dengan porsi makanan yang cukup banyak, rasanya harga enam puluh ribu rupiah per orang sangatlah masuk akal. Anyway, buat kalian yang mungkin kurang puas dan ingin makan urutan lagi. Standar Lokal juga menyediakan daging urutan yang sudah dikemas dalam keadaan beku lho. Cukup dengan membayar seratus enam puluh lima ribu rupiah untuk satu kilonya sudah lengkap dengan sambal sere tabia. Sangat pas untuk buah tangan keluarga, teman atau untuk dinikmati sendiri dilain waktu. Untuk sistem pembayaran, mereka juga sudah bisa by bank transfer. Jadi buat kalian yang jarang bawa cash di dompet tak perlu khawatir lagi ya.
Sekadar tips nih buat kalian yang hendak berkunjung ke Standar Lokal. Pastikan kalian membawa lotion anti nyamuk, lokasinya yang berada di tengah kebun merupakan habitat asli untuk berbagai macam serangga seperti lebah kecil dan nyamuk. Jangan sampai kalian jadi lupa makan hanya karena terlalu sibuk untuk mengusirnya yaa..
Well, sekian dulu cerita singkat kunjungan kami ke rumah makan Standar Lokal, semoga bisa menambah referensi perkulineran kalian ya guys. Nantikan ulasan-ulasan menarik lainnya seputaran destinasi wisata dan kuliner di Bali. See you…
– STANDAR LOKAL
– Opening Hours : Tuesday – Sunday (12.00 – 17.00)
– Harga : IDR 60.000 / orang
– Lokasi : Jalan Pura Luhur Batukaru, Wongaya Gede, Kec. Penebel, Kabupaten Tabanan, Bali
– No Telepon : +62 857-3861-5565
– Instagram : @standarlokal
Yudhi Satriawan Prihastana
Culinary Enthusiast