Kreasi dalam menarik wisatawan semakin hari semakin beragam. Ada banyak sekali pengusaha yang berlomba menciptakan ikon-ikon baru untuk menarik kedatangan wisatawan asing serta lokal. Salah satu contohnya dapat kita lihat bersama di objek wisata baru yakni Taman Dedari Ubud. Restoran satu ini mempadupadankan alam dengan budaya yang tercermin dari adanya puluhan patung dedari (red: bidadari) yang tertata di taman. Selain menonjolkan unsur seni, restoran dengan puluhan patung dedari ini juga punya hidangan yang tidak kalah enak lo ton. Yuk simak ulasan jalanmelali.com seputar taman dedari berikut di bawah ini.
Sekilas Tentang Taman Dedari
Taman dedari merupakan sebuah restoran yang berada di Kawasan Ubud. Restoran ini merupakan bagian dari the Royal Pitamaha, sebuah perusahaan milik Keluarga Puri Ubud. Taman Dedari ini idenya berasal dari pengelingsir Puri Ubud yaitu Ida Tjokorda Gede Raka Sukawati & Cok Ace (Wakil Gubernur Bali saat ini). Restoran yang memiliki luas 1,5 hektar ini berada di tepi Sungai Ayung sehingga pemandangan alamnya begitu asri dan menakjubkan. Sungai ayung juga merupakan salah satu objek wisata rafting yang sudah sangat popular ton. Restoran yang satu ini memiliki tata taman yang begitu asri nan rapi dan semakin indah dikelilingi oleh patung-patung dedari yang menjulang tinggi. Tak khayal tempat ini kini sangat popular di kanal media sosial.
Saat ini patung dedari yang ada sejumlah 50 buah, namun berdasarkan informasi akan nada penambahan beberapa patung lagi. Patung Dedari ini diupacarai pada tanggal 20 Desember 2020 kemudian dibuka pada 9 Januari 2021 yang masih pada suasana Covid-19. Mengingat bahwa saat itu masih ada PPKM sehingga saat grand opening masih sepi pengunjung dan proses pengenalan menjadi cukup lama.
Taman dedari menawarkan suasana alam pedesaan yang begitu asri. Ini tentunya dapat menghilangkan penat semeton dari padatnya rutinitas bekerja. Sembari bersenda gurau bersama keluarga, sahabat, pasangan, maupun teman akan terasa begitu nikmat sambil mencicipi hidangan lezat dari Taman Dedari. Tak hanya itu pastikan juga kalian abadikan momen-momen seru ini dengan mengambil gambar diantara patung dedari yang indah nan tinggi tersebut.
BACA JUGA: Green Kubu Cafe: Nikmati Santapan Lezat Ditengah Hamparan Sawah
Jam Operasional dan Tiket Masuk
Untuk menikmati objek wisata ini semeton tidak dipungut biaya apapun baik itu tiket masuk maupun parkir. Cukup dengan membeli makanan di restoran Taman Dedari, semeton sudah bisa menikmati semua keindahan yang menyejukkan hati ini. Harga makanan disini juga cukup terjangkau mulai dari Rp14.000 saja. Restoran ini buka setiap hari dari jam 10.00 – 21.00 WITA. Berikut adalah beberapa cuplikan menu yang tersaji di Taman Dedari.
Menu selengkapnya bisa dilihat disini
Lokasi Taman Dedari
Taman Dedari yang megah ini berada di Jalan Raya Kedewatan, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali. Untuk mencapai lokasi ini semeton bisa menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat sesuai keperluan karena akses jalannya sangat mudah dijangkau. Bila semeton berangkat dari arah Bandara Ngurah Rai, bisa ambil rute dari Jalan By Pass Ngurah Rai, kemudian Tohpati, Batubulan, Singapadu, dan akhirnya sampai di lokasi. Namun bila semeton datang dari pusat Ubud bisa ambil rute dari Jalan Campuhan, lalu menyusuri Jl. Raya Kedewatan kurang lebih 15 menit untuk sampai lokasi. Berikut lokasi Taman Dedari pada Google Map
Keunikan Patung Dedari
Patung Dedari ini tingginya beragam, ada empat patung yang tingginya 10 meter, empat lainnya 5-6 meter, dan sisanya lagi 42 patung berukuran kecil. Patung-patung kecil ini berderet sampai ke Sungai Ayung. Patung ini tidak dibuat secara asal-asalan lo semeton, terbukti dari hasilnyaa begitu presisi dan terlihat nyata.
Rambut bidadari terurai panjang, ujung jari kaki dan tangan, guratan kulit semua tampak nyata. Pakaian yang dikenakan patung ini tampak mencirikan pakaian kerajaan yang mewah. Tak heran bila megah dan mewahnya patung ini begitu terasa, karena dibaliknya terdapat seniman ternama Bali dan Puri Agung Ubud yakni Tjokorda Oka Artha Ardana (Cok Ace), Ida Tjokorda Gede Putra Sukawati, dan Ida Tjokorda Gede Raka Sukawati.
Berdirinya Patung Bidadari ini berdasarkan legenda perjalanan Rsi Markandeya dari Gungung Dieng melewati Gunung Raung, hingga akhirnya sampai di Bali pada abad 4 masehi. Kemudian Sang Rsi menetap di Bali dan melakukan meditasi disekitar Sungai Ayung. Setelah melakukan meditasi Sang Rsi melihat bidadari turun dari langit. Nama Sungai Ayung ini juga diambil dari kata ayu atau indah. Legenda menyebutkan bahwa disungai inilah bidadari turun dari kahyangan untuk mandi.
Dibuatnya patung ini ditandai sebagai bentuk aktualisasi dari legenda yang beredar, jadi bukan hanya sekedar pajangan semata lo ton. Namun ini semua sarat dengan nilai legenda yang melekat disetiap patung yang ada bahkan semuanya telah diupacari sehingga pengunjung tidak boleh berbuat aneh-aneh pada patung tersebut.
BACA JUGA: Museum di Bali: Wisata Alternatif Melihat Karya Seni di Pulau Dewata
Daya Tarik Wisata dan Aktivitas yang Bisa Dilakukan di Taman Dedari
Daya tarik utama di Taman Dedari tentunya adalah patung-patung dedari raksasa yang berada disini. Adanya patung ini sukses menarik banyak wisatawan yang diantaranya melakukan foto pre-wedding, photo shoot, sekedar foto-foto biasanya, ataupun menikmati pemandangan taman. Disini semeton juga wajib mencoba menu-menu makanan dan minuman yang enak dan terjangkau dair Taman Dedari.
Tempat ini juga bisa jadi venue untuk berbagai acara lo ton. Mengingat lokasinya yang luas dan nyaman dan memiliki daya tamping yang lumayan banyak. Suasana sejuk nan asri dari tempat ini tentu akan membuat event yang diselenggarakan menjadi semakin sempurna.
Gimana semeton sudah mulai resah karena baru tahu ada tempat yang keren ini? Yuk rencanakan liburan ke Ubud dan jangan lupa untuk mampir dan bersantai di Taman Dedari.
Sekian dulu ya ulasan jalanmelali.com tentang Taman Dedari, jangan lupa baca terus artikel menarik lainnya seputar hiburan dan liburan di Bali lainnya hanya di www.jalanmelali.com