Wisata di Karangasem – Berlokasi di bagian Bali paling timur, Karangasem memiliki daya tarik wisata tersendiri yang tentu berbeda dengan kawasan Bali lainnya. Meski letaknya di ujung, kabupaten yang dijuluki Spirit of Bali ini menyimpan keindahan yang sungguh memanjakkan mata. Sederhana saja, saat perjalanan menuju Karangasem, mata semeton akan dialihkan oleh panorama alam yang sangat indah. Perbukitan hijau nampak asri disepanjang jalan. Tak hanya bukit, mata kita juga akan dimanjakan dengan petak-petak sawah yang tersusun rapi dengan padi yang meliuk-meliuk diterpa angin.
Tampat Wisata Terkenal di Karangasem
Panorama alam memang menjadi salah satu bagian penting dari wisata di Karangasem. Namun Karangasem juga menyimpan banyak tempat wisata lo ton. Kalian tentu sudah tidak asing lagi dengan Tirta Gangga, Taman Ujung, atau Bukit Asah bukan? Nah semua tempat-tempat wisata tersebut ada di Karangasem semeton. Bukan hanya masyarakat lokal saja yang berkunjung, wisatawan domestik maupun mancanegara sudah sering malang melintang ke tempat-tempat estetik ini.
Setiap kabupaten tentunya terdiri dari banyak desa, begitu juga dengan Karangasem. Giatnya pengelolaan pariwisata di Karangasem membuat kabupaten ini memiliki banyak desa wisata. Ada sekitar 20 desa wisata yang dimiliki kabupaten ini dengan berbagai keunikannya. Namun kali ini jalanmelali.com akan mengulas 3 desa wisata di Karangasem yang unik dan punya cerita-cerita menarik. Berikut ini adalah 3 Desa Bali Kuno rekomendasi wisata di Karangasem yang wajib dikunjungi saat liburan di Bali.
Desa Tenganan: Wisata Bali Kuno di Karangasem
Desa wisata Tenganan berlokasi di Kecamatan Manggis, Karangasem. Berjarak sekitar 70 km dari Bandara Ngurah Rai, desa ini dapat ditempuh dengan kendaraan khususnya mobil dapat menghabiskan waktu kurang lebih satu jam 45 menit. Desa wisata Bali kuno ini sarat akan keunikan. Mulai dari koleksi kain tenun yang terkenal yaitu kain tenun gringsing, tradisi perang pandan, ayunan rakyat, dan masih banyak keunikan lainnya.
Di tengah-tengah gempuran teknologi dan globalisasi, masyarakat adat desa Tenganan mampu bertahan dengan gaya hidup serta tradisi mereka yang turun menurun dari para leluhurnya. Contoh sederhana dari tradisi tersebut adalah bagaimana mereka memberikan pengumuman mengenai acara adat yang akan digelar dilakukan secara lisan dan door to door. Mereka yang menjadi pembawa pesan pun mengenakan pakaian adat denan membawa sebilah keris. Hal-hal semacam ini masih dipegang teguh masyarajat adat setempat meski di tempat lain sudah menggunakan alat komunikasi yang paling canggih.
Selain itu, kain tenun gringsing yang merupakan khas Desa Tenganan ini kian populer bahkan hingga manca negara. Kerajinan tangan yang mengedepankan pada proses yang detail dan rumit ini benar-benar memiliki nilai yang sangat diapresiasi kalangan banyak. Sakralnya dari kain tersebut turut menyumbang value yang tinggi pada kerajinan kain khas desata wisata Bali kuno yang satu ini.
Selain kerajinan tenun, desa Tenganan juga mempertahankan gaya bali kunonya lo semeton. Terlihat jelas dari bentuk-bentuk rumah warga yang masih tradisional ditengah zaman modern seperti sekarang. Nuansa Bali kuno yang kental ini tentu memberikan pengalaman baru yang unik dan menarik saat berkunjung ke desa wisata Bali kuno yang satu ini.
Perang Pandan: Tradisi Unik Desa Wisata Bali Kuno di Karangasem
Desa Tenganan juga memiliki tradisi unik ton yaitu tradisi mageret pandan atau lebih terkenal dengan perang pandan. Tradisi megeret pandan ini adalah sebuah tradisi yang dilakukan setiap bulan juni. Selama satu bulan itu tradisi ini bisa dilakukan sebanyak 2-4 kali dan setiap kali digelar akan dihaturkan sesajen kepada leluhur. Megeret pandan ini diikuti oleh dua orang laki-laki dari usia anak-anak hingga orang tua, caranya dengan saling sayat menggunakan daun pandan berduri. Daun pandan yang digunakan ini panjangnya kurang lebih 30 cm yang berfungsi sebagai senjata dan tameng untuk menangkis serangan lawan dari geretan duri pandan.
Keunikan lain yang dimiliki desa tenganan ini adalah sistem kemasyarakatannya. Desa Tenganan memilik aturan yang sedikit berbeda dengan desa-desa lainnya di Bali, yaitu masyarakatnya merupakan penduduk asli desa setempat. Hal ini disebabkan sistem perkawinan yang dianut adalah parental yakni perempuan dan laki-laki memiliki derajat yang sama dalam keluarga. Selain itu, desa ini juga menganut sistem endogamy yakni adanya aturan yang mengharuskan pernikahan hanya boleh dilakukan dengan sesama orang Desa Tenganan. Apabila itu dilanggar maka warga tersebut tidak akan diperbolehkan menjadi warga desa atau harus keluar dari Desa Tenganan.
BACA JUGA: Pesona Wisata Pura di Bali, Nuansa Religi Yang Memikat Wisatawan
Desa Tumbu, Tikar Pandan dan Taman Ujung
Desa wisata Tumbu berlokasi di Desa Tumbu, Kecamatan Karangasem, Kabupaten Karangasem. Desa ini memiliki kerajinan tangan yang terkenal juga dengan berbahan dasar daun pandan, sehingga tak salah kalau desa ini disebut pusat pengrajin tikar pandan. Melihat dari keahlian penduduknya dalam membuat tikar maka jangan ragu jika tikar pandan desa Tumbu merupakan tikar pandan terbaik. Kalau semeton berkunjung ke desa wisata Bai Kuno yang satu ini pasti rugi melewatkan kesempatan mengoleksi tikar pandan terbaik yang diproduksi langsung oleh warga Desa Tumbu ini.
Dibidang peternakan, desa wisata Tumbu ternyata memiliki hewan langka semeton yaitu kambing gembrong. Kambing ini memiliki keunikan tersendiri yaitu punya bulu panjang menjuntai hampir diseluruh anggota tubuhnya. Pengembangan kambing ini juga memerlukan perhatian serius karena rata-rata hanya terdapat satu ekor tiap kali kambing betina hamil. Saat ini upaya pengembangan kambing gembrong dilakukan oleh kelompok tani “Wisnu Segara” di Desa Tumbu ini.
Desa wisata Tumbu juga memiliki tempat wisata andalan semeton, yang wajib banget dikunjungi yaitu Taman Ujung atau juga dikenal dengan Istana Air Raja Karangasem. Taman ujung ini keren banget, bisa dibilang merupakan salah satu maha karya Bali yang sangat menawan dengan nuansa kerajaan-kerjaan. Wisatawan yang berkunjung kesini bukan hanya menikmati pemandangan yang memukau aja, banyak juga pengunjung yang memilih Taman Ujung sebagai tempat untuk pre-wedding semeton. Bukan sekedar mengagumkan tempat ini sarat akan nilai sejarah utamanya kerajaan Karangasem, masih jelas terlihat kalau banyak spot-spot disini merupakan tempat untuk raja melakukan aktivitas khusus pada masanya.
BACA JUGA: 5 Desa Unik Di Bali: “Taruh Mayat Di Bawah Pohon Besar”
Desa Tangkup: Wisata Alam Asri di Karangasem
Selanjutnya adalah Desa Wisata Tangkup. Mungkin nama desa wisata Bali Kuno yang satu ini masih asing banget ya ditelinga kita semeton. Tangkup adalah sebuah desa yang terletak di Kecamatan Sidemen, Kabupaten Karangasem. Desa ini masih sangat asri dan kental akan suasana pedesaannya. Meskipun masih jarang orang yang tahu desa ini, tapi banyak sekali hal-hal unik yang tersimpan dibaliknya. Semeton pasti sudah sangat lumrah ya kalau Bali terkenal sekali dengan kasta, bahkan kasta ini sering menjadi perdebatan dikalangan pemuda-pemudi karena cintanya terhalang kasta, tapi ternyata desa ini tidak menganut sistem kasta dari dulu.
Tidak kalah dengan desa wisata lainnya, Desa Tangkup juga memiliki kerajinan tangan khas yaitu tenun cag-cag, hasil dari tenunan ini adalah selendang. Pembuatan tenun cag-cag ini dilakukan oleh penduduk asli Desa Tangkup dengan alat yang masih tradisional, sehingga waktu pembuatannya bisa memakan waktu hingga satu minggu lebih.
Desa Wisata Tangkup juga memiliki homestay dengan nuansa Bali Kuno namanya adalah Bali Kuno Tangkup. Tempat ini cocok banget untuk semeton yang suka suasana alam, karena lokasinya ini agak masuk ke hutan. Tapi bukan berarti tempatnya di tengah hutan ya semeton, masih dekat kok dengan jalan utama, hanya masuk sedikit dan pemandangan sekitarnya seperti berada ditengah hutan. Kalau ingin coba menelusuri kebawah semeton bisa menemukan sungai dengan air yang masih jernih banget.
Nah bagaimana? Tertarik berkunjung ke beberapa desa wisata Bali kuno di Karangasem?
Yuk gas semeton.
Sekian ulasan tentang 3 Desa Wisata Bali Kuno yang ada di Karangasem.
Jangan lupa baca terus artikel menarik lainnya seputar hiburan dan hiburan di bali hanya di www.jalanmelali.com